Sabtu 10 April 2021 pukul 14.00 WIB, Jawa Timur mengalami gempa bumi dengan kekuatan 6,1 SR. Gempa yang berpusat di Selatan Kabupaten Malang ini juga dirasakan di 32 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Gempa yang terjadi bukan termasuk gempa megathrust, tetapi gempa menengah di Zona Beniof. Penyebanya karena adanya deformasi atau patahan batuan yang terjadi pada slab lempeng Indo-Australia yang menujam dan menukit ke bawah lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang.

Gempa ini terjadi di kedalaman menangah dan dengan magnitudo 6,1 sehingga tidak cukup kuat untuk mengganggu kolam air laut dan tidak berpotensi tsunami. Gempa ini juga memiliki spektrum guncangan yang luas dikarenakan hiposenter gempanya yang cukup dalam, sehingga bisa dirasakan sampai Banjarnegara di barat dan Bali di timur.

Dari hasil monitoring BMKG hingga sore 10 April 2021 menunjukan telah terjadi 3 kali gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan kecil dari magnitudo 4,0 yang tidak berdampak dan tidak dirasakan.

Untuk diketahui, zona gempa selatan Malang merupakan kawasan aktif gempa dan sering terjadi dirasakan gempa. Pada catatan sejarah menunjukan bahwa gempa selatan Malang dengan magniuo 6,1 ini berdekatan dengan pusat gempa yang merusak Jawa Timur di masa lalu, yakni pada tahun 1896, 1937, 1962, 1963 dan 1972.

Dampak

Dampak dari gempa, tercata telah menyebabkan 39 orang luka-luka terdiri dari 36 rang luka ringan, 2 orang luka sedang, dan 1 orang luka berat. Selain itu juga menimbulkan kerusakan bangunan rumah dan fasiltas umum yang terdiri dari 642 rumah rusak berat, 845 rusak sedang dan 1.361 rumah rusak ringan, serta 176 fasilitas umum mengalami kerusakan.

Gempa juga menimbulkan korban jiwa, tercatat 8 orang meninggal dunia, yakni 5 orang warga Desa Tempurejo dan Desa Kaliuling Kecamatan Tempursari Kabupaten Lumajang dan 3 orang warga Desa Sidorenggo dan Desa Tamanasri, kecamatan Apelgading Kabupaten Malang

Imasco seendiri melalui kerjasama dengan pihak ESDM dan Dinas Pertambangan menyalurkan bantuan sosial pada 20 April 2021